www.tropongdesa.com – Rotten Tomatoes merupakan situs penyedia informasi tepercaya yang mengulas beragam film dari seluruh dunia. Tak heran, banyak orang mengandalkan situs ini untuk mencari rekomendasi film yang akan ditonton bisa berdasarkan genre, misalnya saja film komedi terbaik sepanjang masa menurut Rotten Tomatoes.
Menonton film komedi memang menyenangkan, Birgit Wolz sempat mengatakan dalam bukunya ‘E-Motion Picture Magic’, bahwa menonton film komedi sama saja sebagai bentuk terapi, terapi ini disebut sebagai cinematherapy.
Berikut kami rangkum lima film komedi terbaik sepanjang masa menurut Rotten Tomatoes per Selasa 21 Juli 2020, sebagaimana berikut ini :
Toy Story 4 tentu saja masih mengisahkan petualangan dunia para mainan manusia. Dengan durasi 100 menit, penonton tetap akan bertemu dengan Woody (Tom Hanks), Buzz (Tim Allen), Jessie (Joan Cusack), Rex (Wallace Shawn), Mr. dan Mrs. Potato Head (Don Rickles dan Estelle Harris), Slinky (Blake Clark), Hamm (John Ratzenberger), serta lainnya ke dalam sebuah petualangan baru.
Toy Story 4 dibuka dengan kilas balik peristiwa sembilan tahun sebelum Woody dan kawan-kawan pindah ke tangan Bonnie. Di bawah hujan deras, Woody dan kawanannya termasuk sang pujaan hati Bo Peep sedang melakukan misi penyelamatan pada sebuah mainan.
Singkat cerita, peristiwa itu juga menjadi awal perpisahan Woody dengan Bo Peep, karakter yang nantinya memegang peranan penting dalam kisah kali ini.
Toy Story 4 kemudian berlanjut pada kegelisahan Woody karena selama beberapa waktu belakangan tak lagi dipilih Bonnie untuk dimainkan. Meski berusaha tetap optimistis, Woody tak bisa menghilangkan raut sedih penuh harapan.
Woody yang memang sejak awal dikisahkan sangat menyayangi pemilik-pemiliknya, khawatir saat tahu Bonnie harus mulai sekolah dan tidak boleh membawa mainan-mainannya. Secara sepihak, Woody pun memutuskan ikut ke sekolah dan menemani Bonnie agar merasa aman.
Sampai pada satu titik, dengan bantuan tangan Woody secara tak langsung, Bonnie membuat ‘teman’ baru yang dinamakannya
Forky dari tugas prakarya di sekolahnya. Bagi Bonnie, Forky adalah benda berharga yang menemaninya dikala merasa takut.
Namun di sisi lain, Forky justru merasa hanya sebagai ‘sampah’ yang tak berarti dan seharusnya berada di tempat pembuangan. Berulang kali ia berusaha melarikan diri dari Bonnie, tapi Woody memastikan itu tak terjadi.
Perjalanan membawa Forky kembali pada Bonnie tidak sepenuhnya mulus. Woody dan Forky harus menjalani petualangan sebenarnya ketika terjebak di dalam toko antik bernama ‘Second Chance.’
Perjalanan ini membuat mereka berhadapan dengan karakter pilu Gabby Gabby, sebuah boneka rusak yang ingin dimiliki dan dimainkan seorang anak, beserta pasukannya yang keji.
Namun perjalanan itu pula mengantarkan Woody pada reuni dengan Bo Peep yang kini bertahan hidup di sebuah taman karnaval dan bertemu kawan baru seperti Duke Caboom (Keanu Reeves), Giggle McDimples (Ally Maki), serta Ducky dan Bunny (Keegan-Michael Key dan Jordan Peele).
Film garapan sutradara Greta Gerwig ini dipilih oleh National Board of Review, American Film Institute, dan majalah Time sebagai salah satu dari sepuluh film terbaik tahun 2017.
Secara garis besar, film ini menceritakan masa peralihan remaja ke dewasa dengan segala konflik batin yang dihadapinya.
Seorang remaja bernama Christine McPherson (Saoirse Ronan) yang dipanggil ‘Lady Bird’ tengah berusaha mencari jati dirinya. Ia berniat pergi dari rumah dan kampung halamannya untuk berkuliah di Kota Besar.
Christine memiliki karakter yang pemberontak sekaligus rapuh. Film ini bahkan mengangkat tema romansa, meskipun hubungan ini terjadi antara anak dan seorang ibu, yakni Marion McPherson (Laurie Metcalf).
Kedua pasangan Ibu dan anak ini dipenuhi hubungan yang kurang harmonis, padahal sebenarnya permasalahan mereka terletak pada adu ego yang kerap terjadi. Beberapa komedi turut disampaikan melalui percakapan mereka sehari-hari.
Seperti kondisi zaman sekarang, lady Bird memberikan sentilan dan satire terhadap perilaku orang tua yang cenderung over protektif, sementara anak masa kini cenderung impulsif dan keras kepala.
Selain itu, film ini diramaikan oleh karakter Jules (Beanie Feldstein) sebagai sahabat Lady Bird dengan komedi dan kepolosannya bikin film jadi lebih berwarna. Karakter Danny (Kucas Hedges), Jenna (Lois Smith), Kyle (Timothee Chalamet),
Kemudian Miguel (Jordan Rodriguez), Pendeta Leviatch (Stephen Henderson), dan ayah Lady Bird (Tracy Letts) masing-masing punya peran yang alami, dan mendukung kesuksesan cerita ini.
Film garapan sutradara Spike Lee ini mengusung tema komedi kriminal yang bercerita tentang kisah nyata nyata Ron Stallworth, seorang perwira polisi kulit hitam pertama di Colorado Springs.
Dalam kisahnya, Ron Stallworth (John David Washington) ditugaskan sebagai polisi detektif yang bertugas untuk membongkar kejahatan organisasi fasis yang identik dengan supremasi warga AS kulit putih dan anti imigran.
Dalam rencana menguak kelompok rasis ini, Ron menyadari kulit hitamnya akan membuatnya sulit menyusup dalam kelompok itu.
Lantas ia mengajak rekannya di kepolisian bernama Flip Zimmerman (Adam Driver). Flip bertugas pada pertemuan-pertemuan dengan anggota Klan, sementara Ron terus berkomunikasi melalui telepon.
Ron akhirnya dapat memasuki lini organisasi tersebut, hingga ia mendengar kabar bahwa akan ada penyerangan yang terjadi, dan sebagian dari mereka merupakan tentara yang tergabung di markas North American Aerospace Defense Command (NORAD).
Kisah dua polisi yang bekerjasama membongkar kejahatan organisasi rasis ini patut menjadi tontonan di kala bosan dengan rutinitas. BlacKkKlansman ini juga menyertakan unsur komedi di beberapa adegannya.
Kendati demikian, komedi tersebut mampu dibalut satir dengan apik. Selain itu, penonton juga akan diajak menyelami bagaimana kehidupan rasisme entah dari suku, ras atau agama masih relevan dan terjadi hingga saat ini.
Film ini sangat cocok dikonsumsi oleh para remaja masa kini. Dalam durasi 105 menit, Olivia Wilde berhasil menggarap film remaja yang mengusung genre komedi ini dengan baik.
Film ini menceritakan tentang kisah sepasang sahabat, Molly (Beanie Feldstein) dan Amy (Kaitlyn Dever) yang menjadi bintang sekolah, sebab kepintarannya.
Namun sebelum hari kelulusan sekolah, mereka mulai merenungi masa remaja yang seolah tersita untuk belajar. Mereka mulai berkaca kepada teman-temannya yang dapat melakukan dua hal selama di SMA. Satu, mereka tetap dapat bersenang-senang, dan kedua, mereka tetap mendapatkan kursi di Universitas ternama di Kota.
Meskipun pada akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka impikan, seperti Molly yang diterima di Universitas Yale, Dan Amy yang diterima di Universitas Columbia.
Akhirnya, mereka menyadari bahwa selama ini keduanya telah menyia-nyiakan masa remaja yang indah. Oleh sebab itu, mereka merencanakan hal-hal baru dengan merangkum berbagai kegilaan remaja dalam satu malam saja.
Di malam hari kelulusan keduanya, Molly dan Amy mencoba hal-hal baru dengan pergi ke pesta wakil presiden senior di SMAnya. Mereka sengaja menghabiskan waktu yang singkat untuk mengulang seluruh tahun yang hanya mereka habiskan untuk belajar.
Film ini sangat ringan untuk dikonsumsi, selain itu karakter dan komedi yang disampaikan mampu membawa penonton kembali rindu terhadap dunia SMA yang ‘katanya’ indah.
Film komedi-drama yang disutradarai Lulu Wang ini lebih banyak menyoroti budaya Tionghoa dengan balutan komedi secukupnya. Dalam durasi 100 menit, penonton akan diajak melihat keluarga Billi (Awkwafina) yang harus ‘berbohong demi kebaikan’, katanya.
Billi harus membohongi neneknya Nai Nai (Shuzhen Zhao) untuk menutupi penyakit kanker yang diderita neneknya. Menurut ajaran keluarga Tionghoa dan Ibu Billi, Lu Jian (Diana Lin), menyembunyikan penyakit merupakan suatu keharusan, sebab yang membunuh penderita secara cepat adalah rasa takut, alih-alih penyakitnya sendiri.
Namun Billi tentu saja menolak pada awalnya, ia kukuh neneknya harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun yang terjadi selanjutnya di keluarga Billi, rangkaian kebohongan demi kebohongan terus berlanjut untuk mengelabui Nai Nai. Seperti pamannya yang segera menikahkan anaknya sendiri dengan pacarnya untuk mengalihkan perhatian Nai Nai.
Film ini secara garis besar merangkum kisah drama keluarga yang dibalut dengan genre komedi. Karakter Billi juga seakan sangat kuat dengan pandangan liberal sebab ia tumbuh dan besar di Amerika Serikat. Sementara itu, pandangan timur diwakili oleh ayah, ibu, paman, bibi, dan kerabat Billi lainnya.
Berkat aktingnya dalam film ini, Awkwafina mendapatkan penghargaan Best Performance by an Actress in a Motion Picture – Musical or Comedy pada ajang Golden Globe 2020.
Nah, kelima film komedi terbaik sepanjang masa menurut Rotten Tomatoes ini dapat dijadikan alternatif tontonan, kala rindu menghabiskan waktu dengan film komedi yang mengocok perut. Namun tetap memiliki pesan moral dan kisah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
(Source : www.cnnindonesia.com)