TROPONGDESA.COM, Lombok Timur – Aliansi Pemuda Desa Lepak mendesak pemerintah desa lepak (pemdes) untuk membatalkan hasil penjaringan perangkat desa sebelumnya yang di sinyalir sarat dengan praktek KKN ( korupsi kolusi nepotisme ). “Dalam penjaringan kemarin banyak aturan yang di langgar” beber aminolah selaku koordinator hering di kantor desa lepak pada hari Senin (07/02).
Puluhan pemuda yang mewakili dusun-dusun yang ada di desa lepak kembali mendatangi kantor desa untuk meminta penjelasan dari kepala desa dan panitia pemilihan perangkat desa mengenai beberapa kejanggalan yang ditemui di dalam penjaringan perangkat desa pada bulan yang lalu.
Di tengah berlangsungnya hering, aminolah bersama pemuda lainnya mencececar panitia, kepala desa bersama muspika yang menemui para pemuda dengan pertanyaan yang dianggap melanggar aturan. Salah satunya mengenai pengumuman hasil seleksi tertanggal 31 Januari. “Pada tanggal 31 januari itu belum dilaksanakan tes tulis, ko” bisa hasil duluan keluar daripada tes yang berlangsung pada tanggal 2 Pebruari “pungkasnya.
Fantastisnya lagi, lanjutnya, nilai tes tulis yang di peroleh peserta yang terjaring sangat tidak masuk akal, ” 96 nilai tes tulis yang diperolehnya menurut kami tidak masuk akal, terlebih lagi peserta tidak di berikan kisi-kisi mengenai soal yang diberikan” ujarnya.
Akibat kejanggalan-kejanggalan dan tahapan yang dianggap melanggar aturan tersebut, para pemuda menuntut pemerintah desa lepak, pemerintah kecamatan sakra timur bersama Dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) kabupaten Lombok timur untuk menanggapi temuannya tersebut dengan mempertimbangkan penetapan hasil seleksi perangkat desa sebelumnya.
Menanggapi persoalan tersebut, ditempat yang sama, ketua panitia Moh Zakir Menyampaikan permintaan maafnya atas kesalahan penulisan tanggal pada pengumuman hasil seleksi. ” kami panitia meminta maaf atas kesalahan penulisan tanggal, yang pasti, kami tidak ada maksud untuk melakukan kecurangan”. Tegasnya.
“Namanya saja manusia tidak luput dari kekhilafan”tuturnya.
Namun yang pasti, lanjut zakir, panitia sudah melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ada, kalaupun ada dugaan kecurangan, ia berharap kepada para peserta hering untuk menyertakan bukti dan diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH).
” kalau ada buktinya kami siap menghadapi dan bertanggung jawab” ujar zakir.
Kegundahan para pemuda ini juga di tanggapi kepala desa lepak, Mukti Ali ditempat yang sama mengaku tidak pernah ikut campur didalam proses penjaringan perangkat desa. “Setelah kami bentuk panitia sampai saat ini saya tidak pernah intervensi panitia, demi Allah kalau saya pernah ikut campur urusan panita” tegasnya, sembari bersumpah.
Kendati, lanjutnya lagi, ada beberapa orang yang berupaya melobinya dengan iming-iming uang tapi tidak direspon. “Ada beberapa orang yang coba melobi saya sampai menawarkan saya uang tapi tidak saya tanggapi” akunya.
Lanjutnya lagi, Iapun berpesan kepada para pemuda untuk menyerahkan bukti-bukti kecurangan sebagai dasar untuk memberikan sangsi tegas kepada stafnya yang melakukan kecurangan. ” saya sarankan kalau ada bukti segera serahkan ke saya, biar saya berikan sangsi tegas kepada staf saya itu” pintanya.
Dalam kesempatan itu, camat sakra timur, Muksin ikut angkat bicara dengan meyakinkan para peserta hering bahwa lembar soal tes tulis itu di buat oleh dinas DPMD dan dibawa oleh petugas di bawah pengawalan muspika setempat. “lembar soal baru di ambil Pada hari pelaksanaan tes tulis oleh petugas yang dikawal Babinsa dan bhabinkamtibmas dan di serahkan langsung ke desa masing-masing, darimana soal bisa bocor” tukasnya.
Ia juga memberikan klarifikasi mengenai ditundanya jadwal tes tulis dari tanggal 31 januari ke tanggal 2 pebruari tersebut, dengan alasan saat itu dirinya sedang sakit. “Saat itu memang saya sedang sakit, bahkan sampai saat ini saya belum pulih betul” terangnya. (TD)