TROPONGDESA.COM, Lombok Timur – Pelaku human trafficking (perdagangan orang) di Nusa Tenggara Barat semakin berani unjuk gigi , “bukannya takut, tapi malah semakin berani dan terang-terangan mengajak masyarakat yang ingin mengadu nasib diluar negeri, dengan iming-iming menggiurkan” tutur ketua Serikat Buruh Migran (SBMI) Lombok Timur (Lotim) kepada awak media, pada hari Kamis (06/10).
Kondisi ini kerap kali disuarakan oleh para pemerhati buruh migran agar Aparat Penegak Hukum (APH) dan pemerintah daerah kabupaten maupun provinsi menindak tegas para pelaku perdagangan orang ini, sebagai langkah memberikan efek jera kepada para pelaku, namun sampai saat ini belum ada yang di tindak secara serius.
“Makanya, Tekong yang merekrut secara ilegal ini semakin berani karena tidak ada yang pernah di hukum berat” tuturnya.
Keputusan masyarakat mengambil jalur ilegal (tidak resmi) tidak terlepas dari iming-iming yang diberikan oleh para tekong serta anggapan jalur legal (resmi) menyisakan anggapan yang berbelit-belit.
Situasi ini mestinya menjadi atensi prioritas pemerintah daerah untuk meyakinkan masyarakat bahwa jalur legal itu tidak berbelit-belit seperti yang di bayangkan. “caranya intens melakukan sosialisasi ditengah masyarakat saja”ujarnya.
“Paling efektif manfaatkan sumber daya yang ada, seperti karang taruna, remaja masjid, NGO lokal” saran Usman.
“Rata-rata dari para korban ini, terdesak oleh keadaan, sehingga solusi instannya ikut bujuk rayu para tekong yang ujung-ujungnya di perjual belikan di negara tujuan” tuturnya.
“Kalau mereka tau kalau jalur legal itu juga bisa berangkat dengan cepat, saya yakin mereka tidak akan memilih jalur ilegal”tambahnya.
Di negara tujuan, korban hanya bisa pasrah dengan keadaan, saat di tunjukkan biaya keberangkatan sampai tujuan dengan nominal yang tidak masuk akal juga akan di amin-kan oleh para korban, meskipun gaji di potong selama tiga bulan sampai enam bulan.
Baru-baru ini seorang suami melaporkan oknum tekong asal sakra selatan ke polres Lombok timur karena istrinya jadi korban, “kasus itu akan kami kawal sampai tuntas,.meski tekong itu saat ini masih di luar negeri”tegasnya, mengakhiri pembicaraan.(td)