TROPONGDESA.COM, Lombok Timur – Pungutan Liar (Pungli) oleh oknum pegawai pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada para penjual botolan, sudah menjadi pemandangan biasa untuk para pengendara yang antri BBM bersubsidi di SPBU Dusun Moyot, Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur-NTB.
Dari hasil penelusuran awak media ke lokasi, belum lama ini, terlihat puluhan derigen isian 30 liter berjejer menunggu antrian untuk di isi. Aksi SPBU ini terkesan tidak perduli pengendara roda dua dan roda empat yang antri begitu panjang dan berpanas-panasan.
Dari hasil penelusuran lainnya, informasi yang diperoleh awak media cukup mengejutkan. Pengakuan salah seorang penjual BBM botolan yang tidak mau disebut namanya di SPBU tersebut, menuturkan, bahwa mereka membayar lima ribu rupiah kepada petugas SPBU untuk pengisian satu derigen.
“Satu derigen itu kita bayar lima ribu rupiah kepada petugas SPBU, semua yang beli bensin dengan derigen isian 30 liter itu sudah paham aturannya”kata dia menjelaskan.
Pengakuan tersebut diperkuat lagi dengan respon salah seorang petugas SPBU yang mengangguk saat di tanyakan awak media mengenai uang lima ribu rupiah yang di berikan oleh para pengisi BBM kepada petugas SPBU, “apakah yang mengisi BBM dengan derigen itu bayar lima ribu rupiah satu derigen ya…??” Tanya awak medi. “Petugas itupun mengangguk dan mengatakan “ya” , dengan singkat.
Tindakan SPBU ini cukup mengecewakan para pengendara, meski pernah di protes oleh pengendara namun di jawab dengan singkat oleh petugas SPBU dengan mengaku kekurangan pekerja.
Dengan kondisi ini para pengendara berharap agar prilaku SPBU nakal seperti ini agar segera di tertibkan dengan memberikan teguran keras oleh pemerintah, ” apa kabar Eric Tohir” celetuk salah seorang pengendara dengan nada kecewa.
“Bagaimana BBM bersubsidi bisa tepat sasaran kalau pemerintah acuh tak acuh melihat barang yang disubsidi disalah gunakan oleh masyarakat” sindirnya, sembari berlalu. (td)